Posted by : UMN Wednesday, October 2, 2013

September 28, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Seorang casting director ternyata tidak hanya menilai aktor dan aktris dari kemampuan aktingnya saja, tetapi ada hal-hal lain yang lebih penting dalam menentukan pemain yang tepat. 


“Ada tiga hal yang perlu dipikirkan oleh casting director dari seorang aktor. Pertama aktingnya, kedua produksinya dan ketiga manajemennya. Kita butuh aktor yang buka hanya jago akting tapi juga personality yang baik supaya tidak menyusahkan sewaktu produksi. Maka itu harus digali potensi-potensi yang ada di balik penampilan aktor,” jelas Bowie Budianto, Ketua Asosiasi Casting Indonesia (ACI) dalam seminar CASTING DKV di Lecture Hall UMN, Selasa (24/9) lalu. 

Dalam sharingnya, Bowie menjelaskan bahwa para casting director bertanggung jawab langsung kepada produser dan sutradara atas pemain yang mereka pilih. “Kita bertindak seperti HRD, harus tau menempatkan orang di posisi yang tepat dan waktu yang tepat,  jago negosiasi, dan bisa menjual pemain. Kita perlu paham kondisi dunia selebritis supaya bisa tau seperti apa posisi pemain di mata masyarakat dan apakah sang sutradara mampu untuk mendirect pemain seperti ini.” 

Sebelum menetapkan aktor atau aktris untuk suatu peran, casting director sebagai orang pertama yang menerima skrip dari sutradara dan produser, harus membaca skrip tersebut berulang kali. Hal ini dibutuhkan karena bukan hanya sekedar tau suatu karakter dalam skrip seperti apa, tapi juga bagaimana karakter tersebut bisa berinteraksi dengan karakter lain serta adakah perkembangan karakter. Setelah itu baru melakukan casting

Bowie juga mengutarakan bahwa casting director di Indonesia memiliki tugas yang ‘lebih berat’ dibandingkan dengan di luar negeri. “Banyak aktor kita yang tidak melakukan riset lebih dulu tentang karakter yang akan mereka perankan saat casting. Istilahnya kita manggil mereka dan kita 'suapin'. Kita kasih skrip dan kita juga yang explain ke mereka bagaimana sih karakternya, gimana cara memerankannya. Sedangkan kalau di luar negeri, para aktor telah melakukan PR mereka itu sendiri, sehingga sudah siap saat mau casting.” 

Seminar tersebut turut dihadiri oleh casting director film Habibie & Ainun yang turut membagikan pengalamannya ketika mencasting dan akhirnya menetapkan Reza Rahardian sebagai Habibie. Diharapkan mahasiswa-mahasiswi DKV yang telah hadir kemarin mendapatkan ilmu yang bisa diaplikasikan ketika akan mencasting orang saat membuat film. (*)  



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

Blog Archive

Powered by Blogger.

- Copyright © Universitas Multimedia Nusantara Sistem Informasi -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -