Posted by : UMN Wednesday, October 2, 2013

September 11, 2013 : by Chininta Rizka Angelia / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Kamu suka main game? Atau suka bikin game? Jika iya, kamu bisa mencoba untuk mengikuti berbagai komunitas game, bahkan mengikuti perlombaannya. Inilah yang dilakukan oleh ketujuh Civitas Academica UMN.

Berawal dari pertemuan di berbagai event, mengenal pribadi satu sama lain, memiliki kesamaan minat dalam dunia games, hingga memutuskan untuk membuat sebuah studio games. Gambreng Games namanya. Sebuah studio games yang terbentuk sekitar 2,5 bulan lalu terdiri dari 7 orang kreatif, diantaranya Riris Marpaung (Library Manager UMN) selaku managing director, Dodick Sudirman (Sekretaris Prodi Teknik Informatika) selaku creative director, Albert Van Otto (Prodi Teknik Informatika 2011) selaku level designer, Jason Christian (Prodi Teknik Informatika 2010) selaku programmer, Thomas Simpson (Prodi Desain Komunikasi Visual 2011) selaku artist, Kharis Simon (Prodi Teknik Informatika 2012) selaku artist, dan Dhimas Agni (Prodi Desain Komunikasi Visual 2010) selaku sound designer.

Untuk pertama kalinya mereka mengikuti perlombaan games dan langsung mengikuti perlombaan tingkat nasional, Game Developer Award-Indonesia Game Show 2013 (GDA-IGS 2013). Tergabung dalam kategori amateur, Gambreng Games mempersembahkan karya perdananya yang diberi nama “Prototype”.

Prototype adalah permainan yang bercerita tentang Juni Thatcher, seorang ahli kimia yang telah dipecat dari pekerjaannya sebagai peneliti di Union Medical. Union Medical memecat Juni karena dia sudah tertangkap tangan dari percobaan mencuri sampel kulit CEO yang membuat CEO-nya marah. Juni menyelinap di malam tanggal 24 Juni 2013 untuk mengambil proyek rahasianya dari kantor, bahkan mengambil sampel sebanyak mungkin untuk penelitiannya.

“Berbeda dari games lawan-lawan kita yang repetitif, kita justru memilih untuk membuat games yang sederhana, santai, tapi menantang. Kita menyisipkan story dan gimmick di dalamnya. Semakin level permainannya naik, akan ada security yang semakin ketat. Bukan berupa manusia, melainkan robotik!”, papar Riries.

Gambreng Games mengikuti beberapa tahapan seleksi, diantaranya seleksi administratif, cek permainan, hingga presentasi di hadapan juri. Juri dalam Game Developer Award-Indonesia Game Show 2013  tidak hanya datang dari industri profesional nasional, tetapi juga dari luar negeri.
Namun, siapa sangka? Sebuah studio Games yang baru berumur 2,5 bulan, membuat karya perdananya dalam waktu 7 minggu, berhasil menjuarai perlombaan tingkat nasional, Game Developer Award-Indonesia Game Show 2013 (GDA-IGS 2013).

 “Kita ragu bisa menang karena saingan yang lain sudah melalang buana di dunia games sekitar 2 tahun dan sudah memiliki pengalaman yang lebih. Tapi ketika nama kita dipanggil, kita bener-bener ngga nyangka, kita menang!” tambah Dhimas.
Sepak terjang Gambreng games memang patut diacungi jempol. Pencapaian mereka saat ini dapat memberikan sebuah pengalaman berharga dan batu loncatan untuk mencapai tempat yang lebih tinggi.
“Planningnya, kita perbaiki games Prototype sesuai dari masukan juri. Bahkan games kita sudah dapat di download di Android Play Store dan iOs. Keberadaan kita pun sudah diakui, selanjutnya kita harus tahu bagaimana monetizingnya, supaya studio games kita bisa lebih maju lagi”, tambah Dodick.

Informasi lebih lanjut mengenai Gambreng Games Studio, silahkan cek website mereka di www.gambrenggames.com.


Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika, Sistem Informasi, Sistem Komputer, Akuntansi, Manajemen, Ilmu Komunikasi, dan Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia Nusantara.
www.umn.ac.id

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

Blog Archive

Powered by Blogger.

- Copyright © Universitas Multimedia Nusantara Sistem Informasi -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -