Archive for 2013

Jadi Penyiar Itu Asyik

October 18, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Trax FM berbagi cerita tentang serunya terjun ke dunia broadcasting khususnya radio dalam TraxWorkshopaholic. 

Peserta workshop di Lecture Hall Kamis (17/10) sore dibuat tertawa dengan humor segar ala Aldy dan Dery, penyiar Morning Zone Trax FM. Mereka sebagai MC membuat suasana menjadi hidup dan tidak membosankan dari awal workshop. Selain mereka, adapula tiga pembicara lain dari kru Trax yang sharing seputar kehidupan siaran; Joey (penyiar), Sawi (Produser), Didot (Program Director)

Sebagai salah satu penyiar, Joey lebih menjelaskan mengenai apa sih sebenarnya esensi dari penyiar di kala jaman sekarang ini sekian juta lagu sudah bisa didownload dengan mudah dan didengarkan di mana saja. Informasi pun sudah bisa dicari di twitter atau social media lainnya sehingga penyiar kalah cepat. “Job desk penyiar itu sekarang kurang lebih menjadi partner atau teman si pendengar secara personal. Kita dilatih supaya sengobrol mungkin dengan orang, jadi teman dan sahabat yang baik, bisa menemani waktu lagi kena macet, atau bisa bikin hari yang tadinya butek jadi happy,” jelas Joey. 

Lalu bagaimana menjadi penyiar yang baik? Menurut Joey, industri broadcasting perlu orang-orang yang benar-benar memiliki passion untuk jadi penyiar radio, bukan hanya yang sekedar ingin menjadikan profesi radio announcer sebagai batu loncatan. “Radio perlu orang-orang yang enggak cukup puas dengan keseragaman misalnya dalam hal lagu. Kalau cuma puas dengan lagu-lagu yang secara rating bagus, industri ini enggak akan ke mana-mana,” tuturnya. 

Hal paling penting yang perlu diingat dan ditanamkan dalam diri penyiar ialah hendaknya selalu menjadi diri sendiri, natural. “Teknik dan skill bisa dipelajari, knowledge bisa dicari, tapi kalau karakter cuma kita yang punya, sesuatu yang ada di dalam diri kita yang bisa digali dan dikembangkan. Enggak perlu berusaha untuk jadi orang lain. Mereka-mereka yang berhasil itu mereka yang jadi diri sendiri. Just be the best version of you,” ungkap Joey di akhir sesinya. 

Dominique Sawi, produser Morning Zone, turut membagikan pengalamannya selama tiga tahun menjadi produser beberapa program Trax FM seperti Skul Desak, Kompak Kampus dan Zona Cinta. “Produser di radio itu menyiapkan sesuatu untuk dipresent oleh penyiar. Dia harus tau karakter dari penyiar yang berbeda-beda, ini berkaitan dengan penulisan skrip. Kalau di Trax, produser juga merangkap jadi reporter, meliput event-event dan live report,” tutur Sawi. 

Serunya bekerja di broadcasting ialah setiap harinya mengalami hal-hal yang berbeda, tidak monoton dan challengenya selalu baru. Bisa datang ke event-event yang menarik misalnya konser asing dan bertemu artis favorit seperti yang pernah dialami Sawi. Tapi tentunya setiap pekerjaan punya tantangan tersendiri. 

Challengenya sebagai produser itu kita dituntut untuk kreatif. Cara untuk jadi kreatif ada dua menurut saya. Yang ribet dan yang mudah. Cara yang ribet butuh waktu dan uang kayak kursus, kuliah, seminar. Sedangkan yang mudah itu bagi saya, kita cukup power nap selama 30 detik – 15 menit untuk istirahatkan pikiran sejenak, setelah bangun, mulailah cari dari hal-hal di sekitar kita. Setelah ketemu satu hal, tuliskan sebanyak-banyaknya apa saja yang dipikirkan mengenai hal itu. Lalu pilihlah yang bagus-bagus dan terakhir disusun untuk jadi satu ide.” 

Sesi terakhir menjadi giliran untuk Didot, Program Director Trax FM untuk menjelaskan struktur organisasi dari Trax FM, posisi-posisi apa saja yang membuat radio tersebut hidup. Dan demikian berakhirlah workshop asyik hasil kerja sama UMN Radio dan Trax FM ini. Semoga apa yang sudah dibagikan dapat bermanfaat bagi peserta kelak terutama yang ingin mejadi radio announcer. (*) 


Wicked Thursday Night

October 18, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Dalam rangka perayaan Halloween yang akan jatuh di akhir bulan ini, UMN Night Oktober mengangkat tema ‘Wicked Night’ pada Kamis (17/10).

Setelah digelar pada 19 September lalu, UMN Night kembali hadir di Broadway SMS kemarin malam dengan suasana yang berbeda. Dekorasi panggung dibuat ala Halloween dengan hiasan labu dan permen-permen. Dari performer pun ada yang menggunakan kostum unik. 

Acara dibuka dengan street dance oleh duo Ivan & Jason. Mereka menunjukkan kemampuan melakukan gerakan keren yang telah diasah dalam UKM street dance di panggung UMN Night. Setelah itu dilanjutkan Marvellous dance yang terdiri dari dua gadis angkatan 2013 Elvi & Vicky dengan modern dancenya, diiringi oleh DJ Imanes. Sebelum band-band unjuk gigi, MC mengadakan games. Mereka mengajak dua orang penonton untuk meniru dance ala Elvi & Vicky. Ivan yang sebelumnya perform street dance menjadi salah satu yang ditantang untuk MD. 

Tibalah giliran para band mengguncang Broadway. Bukan hanya musik pop saja tapi rock juga membahana dari penampilan Ala Kadar dan The Chronicles. Masing-masing menunjukkan warna yang berbeda. Dan ternyata perfomer bukan hanya dari dancer atau band saja tapi juga ada cosplay dari UKM J-Café. Ini merupakan UKM yang beranggotakan penggemar anime Jepang. Kostum yang mereka gunakan seperti seragam sekolah karakter anime. Disediakan juga photobooth untuk pengunjung yang mau berfoto bersama J-Café. 

Sitback, band rock yang sudah meluncurkan album ini, menjadi last performer di Wicked Night. Mereka pun mengajak dua vokalis dari band yang berbeda untuk mengkolaborasikan aliran pop dan rock sehingga menghasilkan penutupan yang meriah. 

Bagi yang belum sempat menonton, tak perlu khawatir, UMN Night akan hadir kembali bulan depan dengan bertemakan ‘Tribute to Westlife’. Kamu penggemar Westlife? Jangan lewatkan ya! (*)  


Kebesaran Hati Kalahkan Kutukan

October 17, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Sang pangeran menerima tantangan ratu mencari obat untuk penyakit aneh putri semata wayangnya meski ia harus menghadapi si raksasa sendirian.




Alkisah di sebuah kerajaan yang sangat makmur bernama Somasutra, hiduplah seorang ratu yang telah menjanda. Suaminya meninggal saat putrinya, Ambarwati, dilahirkan. Sejak itu ratu dan sang putri hidup bersama pengawal dan dayang-dayang. Putri Ambarwati tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita. Para pria berbondong-bondong datang untuk melamarnya, namuntak satu pun ada yang berhasil mendekati putri. Bertemu saja tidak bisa.

Hingga suatu hari, datanglah pangeran Jakaampar dari kerajaan Wijayawangsa ke istana Somasutra. Ia pun memiliki tekad untuk menjadikan Ambarwati sebagai istri. Berkat bantuan dari pembantu istana yang berhutang budi padanya, Jaka berhasil menyelinap dan menemukan Ambarwati sedang bersama para dayang. Tapi Ambarwati langsung jatuh pingsan. Selidik punya selidik, putri mengidap penyakit ‘malu’, setiap kali bertemu dengan lawan jenis ia tak tahan lalu pingsan.

Mendengar kejadian itu, pangeran dibawa menghadap ratu. Sebagai ganti dari hukuman, ratu memberikan perintah agar ia mencari obat untuk penyakit sang putri. Dengan keberaniannya, ia berjuang di hutan, mendapatkan petunjuk dari tujuh orang sakti hingga akhirnya berhadapan dengan seorang raksasa yang memberikan kutukan pada Ambarwati. Raksasa menceritakan kisah pilunya mengenai sang istri yang tewas akibat perayaan kelahiran Ambarwati oleh penduduk kerajaan. Karena itu ia menyimpan dendam pada putri. Akhirnya, ia berhasil membuat si raksasa memberikan pengampunan dan mematahkan kutukannya sehingga Ambarwati sembuh.

Itulah cuplikan dari pagelaran ‘Putri Malu’ yang dipersembahkan oleh Teater KATAK UMN pada Rabu (16/10) dan Kamis (17/10) menjadi pementasan ke-29 mereka. Ini juga merupakan sebuah pementasan inaugurasi di mana seluruh pemainnya ialah anggota KATAK baru angkatan 2013. “Setiap tahun teater KATAK sudah menyediakan pentas inaugurasi untuk MABA di mana kita akan pilih anak-anak untuk setia di KATAK setelah pentas ini,” jelas Cynthia PN, Produser ‘Putri Malu’. Ia juga mengatakan bahwa keseluruhan persiapan memakan waktu satu bulan. “Mahasiswa baru begitu masuk langsung dibentuk kelompok, hari untuk main dan peran-perannya. Awalnya, saat latihan tidak terlalu berekspektasi besar, tapi setelah pentas rasanya puas. Satu bulan latihan enggak sia-sia,” ucapnya.

Cerita disajikan dengan ringan disertai bumbu-bumbu komedi ala KATAK, membuat penonton terkesima hingga akhir. Selain KATAK, teater SEMEN Pahoa turut memeriahkan acara dengan pementasan berjudul ‘Raksasa’ sebagai pembukaan.

Acara selama dua hari itu berjalan dengan sukses dan memuaskan. Nantikan pentas-pentas KATAK selanjutnya. Salam Tek Koek Koek KATAK! (*)




Saatnya Warga Bicara

October 13, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Dalam acara bicaRA buKu (RAK) UMN perdana, Jum’at (11/9), Pepih Nugraha dalam bukunya yang berjudul Citizen Journalism (CJ) memaparkan bahwa CJ telah menjadi sebuah transmisi, warga bukan hanya sebagai penerima saja tapi juga sebagai pewarta.

Sebagai wartawan maupun citizen journalist (CJ), Kang Pepih menjelaskan bahwa keduanya harus memiliki nose for news, yakni curiosity (keingintahuan), skeptic (keragu-raguan), observation (mengawasi), change (mengamati perubahan perilaku), dan compare (mengamati perbandingan). Berangkat dari sana, CJ bisa menuliskan berita atau opini yang dituangkan dalam postingan di blog ataupun media seperti Kompasiana. Dan bukan hanya itu saja, tapi juga mencakup fiksi, tips dan tutorial. Tulisan tentunya juga memperhatikan news value.  

Meski demikian, ada hal yang perlu digarisbawahi bahwa CJ tidak bisa disebut sebagai wartawan. “Citizen Journalism lebih pas disebut pewarta warga karena kalau kita menjadi seorang wartawan, pertama kita harus punya pekerjaan itu. Lalu kita perlu melakukan cover both side terhadap suatu isu dan juga verifikasi. Pewarta warga tidak melakukan itu. Yang terakhir, wartawan akan terpaku pada kode etik wartawan sementara CJ hanya berpegang pada netiket atau sopan santun berinternet,” ungkap wartawan Kompas sekaligus manajer Kompasiana itu. Beliau  pun menambahkan di samping perbedaan tersebut, tetap ada tujuh dosa besar yang harus dihindari oleh wartawan maupun CJ, dan semuanya dijelaskan dalam buku Citizen Journalism karangannya. 

Dalam acara tersebut, kang Pepih turut sharing mengenai asyiknya menjadi CJ dengan blog pribadi. Ia mulai menggeluti social media (blog) tahun 2005 dengan sebuah blog dengan nama ‘Beranda T4 Berbagi’. Salah satu postingannya ialah ia mempertanyakan dan menganalisa mengapa orang Indonesia kalau ada acara bangku terdepan selalu kosong. Apakah karena orang Indonesia sangat menghormati senior atau merasa rendah diri untuk duduk di depan. “Kalau saya tulis berita ecek-ecek seperti itu di harian Kompas, tidak mungkin. Apa urusannya, itu opini bukan peristiwa, bukan berita. Tapi kalau saya nulis di blog asik-asik aja, enggak ada yang larang dan bahkan ada yang berkomentar, bertestimoni. Lama-lama merasa asik nulis di blog,” katanya. 

Kegiatan ngeblog Kang Pepih tersebut akhirnya menjadi bahan kritikan di kalangan wartawan Kompas, tapi itu malah membuatnya semakin teguh. Tahun 2008, beliau mendapat kesempatan untuk membentuk Kompasiana dengan mengedepankan connecting & sharing. “Saya nulis tiba-tiba sudah ada yang komen. Itulah arti dari connecting, bisa terhubung. Dan bisa sharing meskipun beritanya ecek-ecek. Kalau di Kompas cetak hanya bisa sharing tapi saya tidak tau gimana reaksi pembaca terhadap tulisan saya.”

Hingga tahun yang kelima, Kompasiana  yang terbuka untuk publik dan gratis, bisa menghasilkan 1000 tulisan setiap harinya. “Inilah gairah warga yang tak bisa ditahan,” tuturnya. (*) 


Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika|Sistem Informasi|Sistem Komputer|Akuntansi|Manajemen|Ilmu Komunikasi|Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia Nusantarawww.umn.ac.id

First Lady in Diversity

October 10, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Civitas Academica UMN di Function Hall Rabu (9/10) malam menjadi saksi dari lahirnya putri sejagad UMN yang pertama. Clara Alverina akhirnya dinobatkan sebagai Miss UMN 2013 mengalahkan 19 finalis lainnya.

Keduapuluh finalis Miss UMN 2013 tampil memukau di malam final kontes putri sejagad kampus setelah mengikuti karantina selama empat hari. Mereka telah mendapatkan beragam pelatihan dari instruktur profesional selama karantina seperti health class, public speaking, technopreneurship, blogging, table manner, tata busana, cooking, make up, dan koreografi.

Pelatihan tersebut membuat mereka semakin matang dan terlihat percaya diri saat berlaga di atas panggung, khususnya saat catwalking mengenakan busana dari Rasyid Said, Andy Saleh dan Kannu Exclusive Design. Ada gaun yang bernuansa biru, hitam maupun kebaya nusantara yang colorful, menjadikan mereka sebagai sosok wanita muda Indonesia yang cantik dan elegan.

Proses pemilihan juara pertama malam itu cukup panjang. Dari dua puluh finalis, disaring menjadi sepuluh besar. Mereka yang masuk ke sepuluh besar diharuskan untuk menjawab pertanyaan yang dibuat oleh sesama finalis dalam waktu 30 detik. Seusai sesi tersebut, terpilih lima besar yang kali ini langsung berhadapan dengan dewan juri. Masing-masing dari mereka mendapatkan pertanyaan secara acak dari Ibu Hira Meidia (Wakil Rektor III UMN), Ribka Oyong (Putri Pariwisata 2008), Jovita Dwijayanti (Runner-Up I Miss Indonesia 2013), Rasyid Salim (Fashion Desainer) dan Olga Inviolita (Nong Provinsi Banten 2012).

Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan, juri menyaring lagi menjadi tiga besar. Sebelum the big three diberikan pertanyaan, keduapuluh finalis Miss UMN naik ke atas panggung dan membawakan jingle Miss UMN yang mereka ciptakan sendiri saat karantina. Lalu tibalah saatnya tiga besar menghadapi tantangan terakhir.

Mereka mendapatkan pertanyaan yang sama, yakni apa visi, misi dan program kerja yang akan dilakukan ketika terpilih. Hingga akhirnya diputuskan bahwa Clara Alverina (Jurnalistik 2011, nomor 14) menjadi pemenang dari kontes ini. Dialah wanita pertama yang menjadi duta UMN, siap untuk membuat UMN semakin dikenal oleh masyarakat dengan mengusung brain, beauty dan behaviour, memberikan yang terbaik bagi almamater, persada dan sesama.

Acara pun turut dimeriahkan oleh penampilan dari Miss Banten 2013 Meydiana Sari (PR 2010), Viola Oyong (Jurnalistik 2009), Androgini Dancer, Marvellous Voice dan GAC.

Berikut nama-nama finalis dari masing-masing tahap :

Top 10 Finalist
•    Jessica Kurniawan (Akuntansi 2011)
•    Martha Novira (Desain Grafis 2011)
•    Svaradiva Anurdea (Jurnalistik 2012)
•    Christie Mahawi (PR 2011)
•    Gloria Putri A. (PR 2011)
•    Vicky Sandria (Desain Grafis 2011)
•    Steffie Aprilda (Akuntansi 2011)
•    Emily Karim (PR 2011)
•    Jessica Putri Leona (PR 2011)
•    Clara Alverina (Jurnalistik 2011)

Top 5 Finalist
•    Emily Karim (PR 2011)
•    Christie Mahawi (PR 2011)
•    Clara Alverina (Jurnalistik 2011)
•    Steffie Aprilda (Akuntansi 2011)
•    Gloria Putri A. (PR 2011)

Top 3 Finalist
•    Emily Karim (PR 2011)
•    Clara Alverina (Jurnalistik 2011)
•    Gloria Putri A. (PR 2011)

Miss Multimedia
Vicky Sandria (Desain Grafis 2011)

Miss Persahabatan
Jessica Putri Leona (PR 2011)

Miss Favorit (berdasarkan voting SMS)
Clara Alverina (Jurnalistik 2011)

Berakhirlah rangkaian acara Miss UMN 2013. Selamat kepada Clara Alverina dan seluruh finalis Miss UMN 2013. Teruslah berkarya untuk UMN dan Indonesia! (*)


Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika|Sistem Informasi|Sistem Komputer|Akuntansi|Manajemen|Ilmu Komunikasi|Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia Nusantara
www.umn.ac.id

PaperOne Bagi-bagi Es Krim

October 9, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Dapat es krim gratis? Mudah, cukup ‘like’ facebook PaperOne, sudah bisa pilih es krim dengan rasa favoritmu. Bukan hanya itu, ada games menarik juga yang diadakan PaperOne di UMN.


Rabu (9/10) mobil PaperOne singgah di lobi UMN. Mereka datang dengan membuka dua stand, di luar dan di dalam lobi. Stand yang didirikan di luar tepatnya di depan mobil PaperOne, mengadakan program bagi-bagi es krim. Caranya sangat mudah, hanya dengan menge-like facebook PaperOne, sudah bisa mendapatkan satu cup es krim. Sedangkan stand kedua (di dalam), PaperOne menjual produk-produknya. Dan setiap pembelian produk gratis pembuatan karikatur.

“Acara ini sifatnya promosi untuk PaperOne, seperti yang sudah dilakukan ke 5 negara seperti Indonesia, Hongkong, Thailand, Malaysia dan Vietnam. Kami ingin mendekatkan PaperOne kepada consumer khususnya mahasiswa dan mahasiswi. Khusus untuk tahun ini, event diadakan hingga akhir tahun. Mudah-mudahan akan berlanjut sampai tahun ke depan,” jelas bapak Hendriss Wijaya, Country Sales & Marketing Head PaperOne.

Selain berbagi es krim, adapula games yang diadakan yakni makan sepuluh cup es krim dalam waktu 3 menit. Bagi pemenangnya, akan mendapatkan voucher Carrefour sebesar seratus ribu rupiah. “Kenapa es krim? Kita selalu ingat waktu masih sekolah sukanya fun. Nah fun itu yang seperti apa? Ya dengan ngumpul-ngumpul. Untuk mengajak orang supaya bisa ngumpul itu paling gampang dengan makanan, games. Apalagi kalangan mahasiswa dan mahasiswi sukanya yang fun jadi kita lakukan sesuatu yang tidak kolot,” tutur pak Hendriss.

UMN juga menjadi kampus pertama yang disinggahi oleh PaperOne setelah sebelumnya berkunjung ke offices. Mobil PaperOne sendiri akan ada di UMN dari hari ini (pukul 12.00-17.00) hingga Kamis (10/10) (sekitar pukul 14.00-17.00). Pak Hendriss juga turut menjelaskan mengapa PaperOne menjadikan mahasiswa dan mahasiswi sebagai target konsumennya. “Buat anak kuliahan, apalagi kalau lagi skripsi, kertas itu kan harus bagus dan bersih, PaperOne paling cocok. Pada saat bikin tugas juga mereka membutuhkan kertas dengan kualitas yang baik. Maka itu kami melakukan pendekatan ke kampus-kampus.”

Dengan kegiatan ini, tentunya PaperOne yang merupakan produk Indonesia yang sudah dijual ke 75 negara ini memiliki sebuah target pencapaian. “Kami ingin supaya konsumen lebih kenal, ingat, dan selalu pakai PaperOne. Setelah mereka lulus pun hingga mereka bekerja,” ungkap pak Hendriss. (*)



Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika|Sistem Informasi|Sistem Komputer|Akuntansi|Manajemen|Ilmu Komunikasi|Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia Nusantara
www.umn.ac.id

Inovasi Untuk Kebangkitan Bangsa

October 7, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service
Indonesia selama ini lebih banyak sebagai pengguna saja dari aplikasi-aplikasi yang beredar di dunia dan hal tersebut tak bisa dibiarkan terus-menerus. Itulah sebabnya diadakan IWIC untuk menghasilkan entrepreneur muda demi kebangkitan tanah air.



Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) merupakan program CSR dari Indosat yang bertujuan untuk menciptakan berbagai inovasi dari anak Indonesia yang akan bermanfaat untuk pengembangan telekomunikasi dan teknologi informasi nasional. Tahun 2013 menjadi tahun ketujuh penyelenggaraan IWIC, dan tahun ini pula ada format baru untuk pemilihan calon pemenang. Akan diadakan bootcamp selama dua hari untuk para finalis.

Yang diperlombakan di IWIC ialah ide. Para peserta cukup memberikan proposal mengenai ide aplikasi yang kreatif, menarik dan usable. Bapak Arie Subagja dari Indosat menjelaskan ada dua kategori aplikasi yang bisa diikutsertakan; OS Categories (prototipe sudah jadi/bekerja akan lebih baik) dan Service Categories (olahraga, musik, info, store, social media, video, game). Jurinya sendiri telah dipilih oleh Indosat, terdiri dari perwakilan Founder Institute, Kompas Gramedia dan Blackberry. “Kriteria penilaian dilihat dari orisinalitas konsep, penggunaan yang efektif dari OS untuk kategori OS, Indispensability serta skala peluang,” jelas pak Arie.

Hingga saat ini, UMN merupakan kampus ke-15 yang didatangi. Pak Arie berharap dari UMN juga akan muncul ide-ide yang menarik dan kreatif. Selain Pak Arie, turut hadir Sandy Colondam, pemenang IWIC empat tahun berturut-turut (2008-2011). Ia memberikan tips-tips dalam membuat ide, ide yang baik seperti apa, bagaimana mencari inspirasi untuk ide, sumber-sumber ide. Sandy pun memperlihatkan contoh-contoh proposal ide aplikasinya yang ia ajukan ke panita IWIC sehingga dapat menjadi pemenang. Di akhir acara, mahasiswa-mahasiswi UMN ditantang untuk bisa menggantikan posisi Sandy di IWIC tahun ini.

Berikut periode kompetisi IWIC 2013 :
•    End Submission : 1 November 2013
•    Nominator Announcement : 11 November 2013
•    Innovation Bootcamp : 18-19 November 2013
•    Winner Announcement : 20 November 2013

Untuk registrasi peserta dan informasi lebih lanjut, dapat langsung diakses di http://iwic7.indosat.com

Bagi kamu yang tertarik, jangan lewatkan kesempatan ini. Segera mendaftar dan majukan Indonesia dengan ide-idemu! (*)


Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika|Sistem Informasi|Sistem Komputer|Akuntansi|Manajemen|Ilmu Komunikasi|Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia Nusantara
www.umn.ac.id

Tes Beasiswa UMN Gading Serpong

October 7, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Selain tes beasiswa di beberapa daerah, UMN juga menyelenggarakan tes tersebut di kampus Gading Serpong untuk murid SMA di Jakarta, Tangerang dan sekitarnya.


Tes dilaksanakan hari Minggu (6/10) dari pukul 10 hingga 12. Materi tesnya sendiri untuk seluruh program studi hampir sama, yakni Matematika, Logika, Bahasa Indonesia dan Inggris. Tapi khusus untuk prodi DKV, diadakan pula tes gambar.

Hari itu terlihat banyak orangtua yang datang ke UMN. Sembari menunggu anak-anaknya tes, mereka diundang ke Function Hall untuk mendapatkan info mengenai kampus UMN dari bapak Andrey Andoko; fasilitasnya apa saja, program studi, kerjasama dengan grup Kompas Gramedia serta perusahaan lainnya, kerjasama dengan universitas internasional untuk program magang dan S2.

 Kemudian, ibu Endang Widyastuti juga memberikan informasi mengenai jalur apa saja yang bisa ditempuh untuk bisa menjadi mahasiswa-mahasiswi UMN. Terakhir, ada sharing dari alumni UMN, Michael Nauli Basa Lie (Manajemen 2008) dan Ericko (TI 2009) mengenai apa saja yang dialami selama berkuliah di UMN dan penerapannya di dunia kerja yang sesungguhnya.

Setelah dari Function Hall, orangtua diajak untuk campus visit agar mereka lebih mengenal lingkungan kampus di mana anak-anaknya akan berada kelak. Dan kampus UMN ini rupanya sudah menciptakan kesan pada mereka, seperti ibu Inge dan bapak Anto, orangtua calon mahasiswi prodi DKV. “Secara umum baik, dalam arti kata sekarang ini sesuatu yang environmental friendly lagi ngetrend. Kebetulan UMN bisa menunjang itu dari gedung kampusnya, dari tamannya, pemanfaatan cahaya, tidak pakai AC, semuanya menghemat energi dan saya suka,” jelas ibu Inge. Bapak Anto pun menambahkan, “Untuk futurenya nanti bagus, ini betul-betul memberikan fasilitas untuk komunitas mahasiswa. Saya harapkan progres ke depannya baik dan sesuai dengan rencana.” (*)

Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika|Sistem Informasi|Sistem Komputer|Akuntansi|Manajemen|Ilmu Komunikasi|Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia Nusantarawww.umn.ac.id

Tren Aplikasi Banking

October 3, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Terlepas dari sistem banking yang konvensional, ada beberapa metode aplikasi banking modern yang bisa diterapkan dan diarahkan untuk menjadi the future of banking.


Dalam seminar bertajuk ‘Tren Aplikasi Banking’ yang dibawakan Pak Adriansyah dari Anabatic Technology, dijelaskan tiga metode yang memudahkan orang untuk berbanking, sehingga tak perlu lagi melakukan cara-cara konvensional.

Metode-metode tersebut antara lain :
•   Branchless Banking, menyediakan jasa banking di luar cara-cara tradisional. Dikemas dengan dua cara seperti web/phone banking atau adanya agen bank (orang luar yang bekerja mengatas namakan bank) untuk menjangkau masyarakat yang berada di daerah-daerah yang belum terjamah.
•    Electronic Money, penting mengapa? Karena untuk mencetak uang secara cash butuh biaya yang banyak. Biaya untuk mencetak koin seribu perak lebih besar dari seribu perak. Kalau uang kertas sudah banyak yang kusam dan tak layak, harus dimusnahkan dan perlu dicetak ulang lagi. Kemudian untuk menghindari resiko pemalsuan uang kertas. Electronic Money ada chip dan pin yang bisa membuatnya lebih aman. Selain itu, electronic money bisa dilimit untuk menghindari korupsi.
•   Mobile Payment Melihat dari jumlah pengguna smartphone, di Indonesia ranking ke 8 (hingga 2012) Phone berubah menjadi dompet, bisa untuk ticketing, booking, mobile advertising, cash payment, banking.

Ketiga aplikasi tersebut memiliki kesamaan yaitu Mobility akan dijadikan the future of banking. Supaya banyak yang mau menggunakannya, sistem pun harus beroperasi dengan cepat, nyaman dan aman. Untuk itu, semuanya pasti harus menjalani sertifikasi keamanan terlebih dulu. (*)


Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika|Sistem Informasi|Sistem Komputer|Akuntansi|Manajemen|Ilmu Komunikasi|Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia Nusantarawww.umn.ac.id

Gerbang Menuju Karir

October 3, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Inilah sebuah kesempatan emas khususnya bagi mahasiswa tingkat akhir yang akan segera terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya. Sebanyak 60 perusahaan hadir untuk menawarkan posisi yang diiginkan pelamar.

Rangkaian Career dan Scholarship Day periode Oktober 2013 dimulai pada tanggal 1, dengan diselenggarakannya dua seminar di hari yang sama. Topik pertama yakni ‘sukses dalam interview kerja’ dengan pembicara Bapak Jimmy Perangin-angin, Division Head of HR, GA & Legal PT. Erajaya Tbk. Beliau menjelaskan mengenai tahap-tahap awal dalam melamar pekerjaan seperti bagaimana menulis CV yang baik, trik dalam melakukan interview.

Sedangkan sesi kedua dibawakan oleh Ibu Elisa Tanzino, HR Generalist PT. Santos Jaya Abadi (Kapal Api) mengenai ‘personal branding’. Berbeda dengan topik pertama, topik ini lebih membahas mengenai bagaimana personality yang bagus agar kita bisa diterima oleh orang lain (dalam hal ini perusahaan).

Untuk pameran karirnya sendiri diadakan tanggal 2-3 Oktober di Function Hall UMN. Perusahaan yang diundang mencakup keseluruhan bidang studi UMN (Ilkom, DKV, Ekonomi dan ICT). Mereka tidak hanya menyediakan tempat untuk bekerja tapi juga untuk magang.“Antusiasme dari mahasiswa cukup tinggi, ramai. Tapi memang bedanya saat periode April kemarin lebih banyak aplikan untuk magang, sedangkan yang sekarang lebih ke kerja,” ungkap Ibu Ika Yanuarti daribidang Career Development UMN.

Sejak tahun 2013, Career & Scholarship Day dilaksanakan dua kali, yakni April dan Oktober, bertepatan denganwisuda mahasiswa bulan Mei dan November. Selain untuk mahasiswa yang akan diwisuda, kesempatan ini juga terbuka untuk alumni UMN. (*)



Mari Bangga Berbatik

October 2, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Dalam rangka memperingati hari batik nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober, segenap civitas akademika UMN dihimbau untuk menggunakan batik. Terlihat cukup banyak dari mereka yang menjalankan aktivitas di kampus hari ini dengan batik yang beragam. Di samping bentuk fisiknya, batik ternyata memiliki arti tersendiri di mata para mahasiswa.




Diharapkan nantinya batik tidak hanya digunakan di hari batik nasional saja tetapi juga di hari-hari biasa. Mari bangga dengan warisan budaya kita! (*)


Membangun Karakteristik Kepemimpinan

October 1, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


“Dalam menjadi pemimpin yang efisien, sangatlah penting untuk menjelaskan sesuatu dengan akurat dan tepat,” demikian pendapat Prof. Dr. Chris Kinsville-Heyne, Professor of Leadership dari HULT International Business School.



Untuk membentuk karakter kepemimpinan yang baik memang perlu latihan secara langsung tak hanya sekedar teori. Demikianlah metode yang dilakukan oleh Prof. Kinsville-Heyne saat membawakan seminar bertajuk "Analyze of Corporate and Politic Leadership During Crisis", Rabu (25/9) di Lecture Theatre UMN.

Peserta di bagi atas dua kelompok, barisan atas dan barisan bawah. Mereka diberikan tugas pertama yakni memilih 5 orang dalam kelompok tersebut untuk dijadikan Gate Keeper, Scribe/log keeper, CEO, Vice President dan Spokesperson dalam waktu 5 menit. Ternyata untuk menentukan orang-orang tersebut cukup sulit dalam keadaan tertekan, alhasil tim barisan bawah lebih cepat mengumpulkan hasil dibandingkan tim barisan atas. Ini merupakan latihan agar bisa mengambil keputusan dalam waktu yang cepat.

Beliau menuturkan sebuah prinsip yang harus dipegang dalam kepemimpinan, “Develop the ability to make the jump from slow-time thinking to quick-time doing.” Prof. Kinsville-Heyne menjelaskan bagaimana caranya yakni menentukan suatu skenario. Orang tersebut diberikan kasus dan ditekan untuk menghasilkan keputusan dengan cepat demi menyelesaikan kasus tersebut. Memang waktu yang dibutuhkan cukup lama untuk latihan ini, tapi akhirnya orang tersebut dapat berhasil dan menerapkannya dalam berbisnis.

Tugas kedua yang diberikan kepada peserta seminar UMN berjudul “Buddy Interviews” yakni diberikan 5 menit untuk mencari tau 3 hal penting dari orang yang ada di sebelahnya. Lalu diberikan waktu 25 detik (minimal) – 30 detik (maksimal) untuk mensharingkannya kepada audience. Poin dari task ini ialah sebagai pemimpin harus dapat memberikan pertanyaan yang tepat demi mendapatkan penjelasan yang dibutuhkan dan mengerti informasi tersebut dengan cepat. Kemudian informasi itu perlu dijelaskan kepada orang lain dengan akurat dan jelas.

Dijelaskan pula beberapa level dalam kepemimpinan. Level pertama – highly capable individual, level kedua – become a contributing team member, Level ketiga – become a competent manager, Level keempat – become effective leader dan level kelima – doing something for someone else to do whatever it takes. Di level kelima ini, orang lebih berambisi kepada hal-hal lain di luar dirinya sendiri dan melakukan apapun untuk itu. (*)



Para calon Instruktur Kunjungi Universitas Multimedia Nusantara

September 30, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Dalam rangka menambah ilmu sebagai calon instruktur, peserta diklat dari STPI menunjuk UMN sebagai sarana pembelajaran, Senin (30/9).

“Kunjungan ini tujuannya untuk mendidik dan membina peserta diklat yang diarahkan untuk menjadi instruktur yang baik, berkompeten dan memiliki sertifikat keinstrukturan. Jadi para peserta setelah lulus berhak mengajar di wilayahnya masing-masing,” jelas Pak Karsono, Koordinator Penyelenggara Diklat Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara. 

Sebanyak 18 orang calon instruktur yang datang ke UMN merupakan peserta diklat STPI angkatan ke-50 yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang. UMN dipilih sebagai sarana pembelajaran dengan beberapa alasan. “Kita mau lihat bagaimana profil UMN, apa sih produk-produk unggulannya, fasilitasnya apa. Biar nantinya ada perbandingan jika para peserta pulang ke daerah masing-masing,” tutur Pak Karsono. 

Di awal kunjungan, mereka diperkenalkan pada UMN melalui video company profil, dan ilmu mengenai teknologi informasi oleh Dr. P.M. Winarno. Setelah itu diajak untuk campus visit melihat fasilitas UMN dimulai dari ruang kelas, studio brodcasting, kantin, lecture theatre, laboratorium hingga business incubator.

“Saya tertarik sekali dengan gedungnya yang desainnya unik dan futuristik, fasilitasnya juga bagus menunjang untuk perkuliahan. Untuk presentasi tentang teknologi juga menambah ilmu saya. Mudah-mudahan nantinya bisa diaplikasikan di tempat kerja kita masing-masing dan bisa mengikuti apa yang sudah dilakukan di sini,” jelas Anissa, salah satu peserta diklat. (*)


 

DKV Against The Titans

September 30, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Diselenggarakan selama sepekan, event DKV ini menyuguhkan berbagai lomba berbasis kreatifitas dengan hadiah-hadiah yang menarik. 

Dimulai sejak Senin (23/9) di lobby UMN, Against The Titans ini mengadakan lomba-lomba seputar dunia desain komunikasi visual seperti drawing, illustration, comic making, digital painting, photography, 3D visualization, sculpting dan costume design.  Perlombaan digelar secara terbuka, di mana peserta langsung mengerjakan karya mereka di tempat saat itu juga, dengan batas waktu yang telah ditentukan. Penonton pun dapat menyaksikannya secara langsung. Yang menarik ialah peserta tidak hanya dari kalangan mahasiswa tetapi dosen pun ikut berpartisipasi.

Bukan hanya perlombaan saja tapi ada juga seminar-seminar dengan topik yang berbeda di setiap harinya. Adapun sponsor dari event ini ialah Pixelindie, Wacom, Canson, Staples dan Datascrip. Beberapa di antaranya membuka stand dan ikut meramaikan lobby. Puncak acara dilaksanakan pada Jum’at (27/9) di mana dipilih pemenang dari masing-masing kategori lomba. Tidak ada juri khusus, para pengujung lah yang memegang andil dalam menentukan siapa pemenangnya dengan cara voting. Mereka diberikan post-it untuk ditempelkan pada karya yang mereka sukai. Dan berikut nama peserta yang berhasil menyandang juara :
Illustration & Drawing
  • Juara 1 : Natasha Cindy  
  • Juara 2 : Yulio
  • Juara 3 : Stefanus
  • Juara 4 : Rimanti
  • Juara 5 : Brigitta  
Digital Painting
  • Juara 1 : Dimas Ari
  • Juara 2 : Cecilia
  • Juara 3 : Oriska
Photography
  • Juara 1 : Caroline Natasha
  • Juara 2 : Angelica Andriani
3D Visualization
  • Juara   : Yudi
Sculpting
  • Juara   : Willy
Comic Making
  • Juara   : Angelica
Selamat bagi para pemenang dan segenap panitia Against The Titans. Teruslah berkarya dengan event menarik lainnya! (*) 

Stop Tawuran dengan Kreativitas

September 28, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Berangkat dari kasus tawuran antar pelajar di tahun 2012, Ganesha ITB 83 Foundation mencanangkan gerakan anti tawuran dengan menggunakan media berbasis kreatifitas yang merangkul mahasiswa-mahasiswi jurusan DKV di seluruh Indonesia.

Peristiwa tawuran antara pelajar SMA 70 dengan SMA 6 yang memakan korban jiwa serta tawuran yang terus menerus terjadi hingga saat ini, menjadi suatu keprihatinan yang akhirnya mendorong alumni ITB ‘83 khususnya prodi DKV untuk melakukan kampanye sosial dengan membuat poster. Gerakan yang dimulai sejak tahun lalu ini merupakan gerakan pertama yang melibatkan mahasiswa-mahasiswi DKV dalam jumlah besar. 

“Kami mengajak dan menghimbau civitas DKV seluruh Indonesia untuk ramai-ramai membuat poster. Ternyata animo dan partisipasi mahasiswa DKV ini membanggakan dan membahagiakan karena telah terkumpul 1500 poster,” jelas ibu Uci, perwakilan dari Ganesha ITB ’83.  

Poster-poster yang telah diterima dipilih berdasarkan beberapa kriteria tertentu untuk didokumentasikan ke dalam sebuah buku. “Poster yang dimuat tentunya tidak menjiplak, tidak terlalu vulgar atau mengandung unsur violence maupun berdarah-darah. Banyak yang mengirimkan karya dengan memperlihatkan darah dan kekerasan. Kita menyeleksi berdasarkan hal itu, bukan karena bagus atau tidak bagus. Karena ini merupakan gerakan pertama maka semua yang berpartisipasi kita berikan apresiasi,” ungkap ibu Uci. Bagi karya yang tidak ada di buku, telah dipamerkan dalam poster sepanjang 500 meter. 

Dari seluruh partisipan, civitas UMN boleh berbangga karena memiliki partisipan terbanyak. Jumlah mahasiswa-mahasiswi yang ikut sekitar 150 mahasiswa dengan 76 karya yang dibukukan. Ibu Uci juga memiliki kesan terhadap karya-karya anak UMN.

 “So far karya-karyanya bagus, lucu, simple dan komunikatif, meskipun ada beberapa yang hasilnya masih kurang maksimal. Diharapkan di kegiatan selanjutnya teman-teman dari UMN bisa mengerjakan semuanya dengan passion sebagai seorang desainer grafis. Dalam situasi apapun seorang DG harus siap mengkomunikasikan dengan visual, dengan kata-kata, dengan apapun. Mereka yang harusnya ada di depan. DKV adalah ujung tombak kampanye sosial,” kata beliau. 

Poster book ini akan disumbangkan ke perpustakaan SMA dan SMK di DKI Jakarta dan juga sudah diterima oleh Pak Jokowi. Beliau berjanji untuk melanjutkan gerakan tersebut dan memuji bahwa karya-karya para mahasiswa luar biasa. 

Untuk ke depannya, gerakan ini akan tetap dipertahankan yaitu dengan Peace Festival yang rencananya akan diselenggarakan tahun depan. Lalu akan ada pembuatan networking bagi anak DKV antar universitas di seluruh Indonesia sehingga mereka bisa saling terhubung. “Kita sama-sama bergabung dalam satu momen membuat satu gerakan untuk isu tertentu. Ini bisa menjadi sumbangan atau karya bakti DKV untuk bangsa,” tutur ibu Uci. (*) 

How To Be a Casting Director

September 28, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service

Seorang casting director ternyata tidak hanya menilai aktor dan aktris dari kemampuan aktingnya saja, tetapi ada hal-hal lain yang lebih penting dalam menentukan pemain yang tepat. 


“Ada tiga hal yang perlu dipikirkan oleh casting director dari seorang aktor. Pertama aktingnya, kedua produksinya dan ketiga manajemennya. Kita butuh aktor yang buka hanya jago akting tapi juga personality yang baik supaya tidak menyusahkan sewaktu produksi. Maka itu harus digali potensi-potensi yang ada di balik penampilan aktor,” jelas Bowie Budianto, Ketua Asosiasi Casting Indonesia (ACI) dalam seminar CASTING DKV di Lecture Hall UMN, Selasa (24/9) lalu. 

Dalam sharingnya, Bowie menjelaskan bahwa para casting director bertanggung jawab langsung kepada produser dan sutradara atas pemain yang mereka pilih. “Kita bertindak seperti HRD, harus tau menempatkan orang di posisi yang tepat dan waktu yang tepat,  jago negosiasi, dan bisa menjual pemain. Kita perlu paham kondisi dunia selebritis supaya bisa tau seperti apa posisi pemain di mata masyarakat dan apakah sang sutradara mampu untuk mendirect pemain seperti ini.” 

Sebelum menetapkan aktor atau aktris untuk suatu peran, casting director sebagai orang pertama yang menerima skrip dari sutradara dan produser, harus membaca skrip tersebut berulang kali. Hal ini dibutuhkan karena bukan hanya sekedar tau suatu karakter dalam skrip seperti apa, tapi juga bagaimana karakter tersebut bisa berinteraksi dengan karakter lain serta adakah perkembangan karakter. Setelah itu baru melakukan casting

Bowie juga mengutarakan bahwa casting director di Indonesia memiliki tugas yang ‘lebih berat’ dibandingkan dengan di luar negeri. “Banyak aktor kita yang tidak melakukan riset lebih dulu tentang karakter yang akan mereka perankan saat casting. Istilahnya kita manggil mereka dan kita 'suapin'. Kita kasih skrip dan kita juga yang explain ke mereka bagaimana sih karakternya, gimana cara memerankannya. Sedangkan kalau di luar negeri, para aktor telah melakukan PR mereka itu sendiri, sehingga sudah siap saat mau casting.” 

Seminar tersebut turut dihadiri oleh casting director film Habibie & Ainun yang turut membagikan pengalamannya ketika mencasting dan akhirnya menetapkan Reza Rahardian sebagai Habibie. Diharapkan mahasiswa-mahasiswi DKV yang telah hadir kemarin mendapatkan ilmu yang bisa diaplikasikan ketika akan mencasting orang saat membuat film. (*)  



Universitas Multimedia Nusantara Bekerja sama dengan PT Tridinamika

September 27, 2013 : by Chininta Rizka Angelia / Universitas Multimedia Nusantara News Service

“Kami senang dengan hasil kerja mahasiswa UMN. Ada salah satu diantara mereka yang akan kami rekrut, Samuel. Ia sudah melewati proses interview dan tes membuat program, dia lolos. Ketika magang pun, dia membuat sebuah sistem Human Resources untuk perusahaan kami, dan hasilnya bagus sekali”, ujar Adit.


Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menambah daftar perusahaan yang menjadi rekanannya. PT Tridinamika Jaya Instrument yang bergerak di bidang Industrial Supplier melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Universitas Multimedia Nusantara pada Jumat (27/9) di Ruang Rapat Rektorat UMN.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Prof.DR.Muliawati Siswanto, M.Eng.Sc selaku Wakil Rektor bidang Hubungan dan Kerja Sama, dengan Aditya Minarto selaku Managing Director PT Tridinamika.

Dalam rangka mendukung pembangunan Indonesia melalui jalur pendidikan tinggi, PT Tridinamika memberikan kesempatan bagi mahasiswa UMN untuk melakukan kerja magang (internship), kerja libur, kerja setelah lulus, dan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi.

Kerja sama ini berawal dari kinerja 5 mahasiswa UMN yang sudah melakukan praktik kerja magang di perusahaannya. “Kami senang dengan hasil kerja mahasiswa UMN. Ada salah satu diantara mereka yang akan kami rekrut, Samuel. Ia sudah melewati proses interview dan tes membuat program, dia lolos. Ketika magang pun, dia membuat sebuah sistem Human Resources untuk perusahaan kami, dan hasilnya bagus sekali”, ujar Adit.

Universitas Multimedia Nusantara sebagai universitas pertama yang menjalin kerja sama dengan PT Tridinamika menyambut baik kerja sama ini. “Kami juga senang sekali PT Tridinamika puas dengan kinerja mahasiswa kami, bahkan mau merekrut meskipun ia belum lulus. Semoga kerja sama ini bisa terus berjalan baik”, ujar Prof.Mul.

PT Tridinamika adalah distributor resmi atau agen tunggal dari berbagai produk di bidang alat tes dan alat ukur (test and measurement) yang sudah dipercaya oleh berbagai industri di Indonesia. Perusahaan ini dipercaya oleh berbagai brand terkenal dari berbagai penjuru dunia, diantaranya Ac Power, Aeroqual, Agilent Technologies, Amprobe, Cometech, Comsys, Emscan, Flir, Fluke, Geotech, Gw Instek, Hioki, Hukseflux, IMR, Kairos, Kanomax, Katronic, Kikusui, Kyoritsu, Lecroy, Lutron, Megger, Newcon Optik, Piecal, PSL, Saphymo, Siglent, Tektronix, Trotec, dan masih banyak lagi. (*)



Jasa Layanan Akuntansi dan Pajak Universitas Multimedia Nusantara Diresmikan

September 26, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Dengan penandatanganan MoU dan pengguntingan pita oleh Kepala Kanwil Dirjen Pajak Banten dan Rektor UMN, Accounting & Tax Centre di C 212 telah resmi dibuka dan siap beroperasi. 


Hari ini, Kamis (26/9), Dirjen Pajak Banten mengesahkan layanan akuntansi dan pajak UMN yang telah diperkenalkan beberapa hari yang lalu. Dengan ini, mahasiswa dan masyarakat di sekitar Tangerang sudah dapat mengunjungi ruang 212 di Gedung C UMN untuk menikmati jasa yang disediakan mulai tanggal 1 Oktober. 

Acara peresmian ini dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Banten Dr. Muhammad Haniv beserta jajarannya. Penandatanganan MoU dilaksanakan di Gedung Rektorat Lantai 9, di mana Dr. Ninok Leksono mewakili UMN dan Dr. Muhammad Haniv mewakili Dirjen Pajak. 

“Tax Centre ini menjadi perpanjangan tangan kita di direktorat jendral pajak, dalam hal sosialisasi maupun konsultasi untuk para wajib pajak. Kita (dirjen pajak) ini dari SDM masih kurang dan kepatuhan wajib pajak juga rendah. Karena permasalahan-permasalahan inilah kita butuh bantuan dari pihak lain,” jelas Pak Haniv. 

Melalui layanan ini, mahasiswa dan mahasiswi mendapatkan kesempatan untuk learning by doing. Mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan dengan terjun langsung membantu petugas pajak melayani pengunjung. “Mereka juga dapat bantu kita dalam sensus pajak nasional di wilayah sekitar Tangerang, dengan membawa form dan mendatangi rumah-rumah atau ruko karena tenaga kita tidak cukup mampu untuk mendatangi semuanya. Hal ini sekaligus sebagai upaya untuk mengenalkan UMN ke luar,” tutur Pak Haniv. 

Tujuan lain dari kerjasama ini antara lain sebagai media konsultasi bagi mahasiswa  untuk meningkatkan pemahaman mengenai perpajakan dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Accounting & Tax Centre, serta untuk menyebarkan informasi perpajakan kepada masyarakat sehingga dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya dalam bidang perpajakan. Penyebaran informasi ini bisa melalui brosur maupun program-program pelatihan yang melibatkan warga. (*) 



Lomba Foto Maraton Ala Canon

September 26, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Event yang akan diselenggarakan di Jakarta bulan Oktober mendatang ini bisa menjadi sebuah ‘penyegar’ dari lomba fotografi yang biasa. 


Ini bukan lomba foto biasa sehingga tidak diberi judul photo contest. Lalu apa itu foto maraton? Bukan berarti foto sambil berlari, tapi merupakan lomba yang dilakukan selama sehari dari pagi hingga sore hari. “Di pagi hari akan diberikan tema pertama, lalu siang hari diisi dengan acara foto lainnya seperti foto model dan foto otomatif. Barulah siang menjelang sore kita berikan lagi tema foto kedua. Lomba foto yang bisa diikuti oleh fotografer ya di dua tema ini,” ungkap Marselinus Tjhai, Asisten Marketing Manager untuk Canon Consumer Product dari Canon Division. 

Canon Photo Marathon Indonesia merupakan bagian dari rangkaian Canon Photo Marathon Asia yang diselenggarakan di 5 negara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, India dan Indonesia. Dari negara-negara tersebut, Indonesia menjadi sorotan dari semua negara karena selalu punya peserta fotografer yang paling banyak. “Tahun 2010, kita pernah mendapatkan penghargaan MURI dengan peserta terbanyak yakni 2000 orang dalam satu tempat lomba,” jelas Marsel. 

Acara juga akan diisi dengan workshop oleh fotografer papan atas serta beberapa selebriti. Seperti tahun sebelumnya, Canon Photo Marathon Indonesia diselenggarakan di 3 kota yakni Surabaya (28 September di Surabaya Town Square), Jogjakarta (6 Oktober di Gembira Loka Zoo) dan Jakarta (12 Oktober di Cilandak Town Square). 

Lomba ini terbuka untuk segala kalangan dan usia, termasuk para pelajar dan mahasiswa. “Kita melihat jumlah peserta pelajar dan mahasiswa meningkat. Maka dari itu kita berpikir di tahun ini kita coba untuk memfasilitasi mereka untuk diberikan jalur khusus kepesertaan,” kata Marsel. Dan salah satu referensi universitas yang Canon tuju ialah UMN. “UMN punya beberapa mata kuliah dan fakultas yang berkenaan dengan fotografi. Kita juga melihat UMN dengan Kompas Gramedia, sehingga basis fotografernya pasti banyak.” 

Bekerja sama dengan UKM Obscura, Canon mengajak mahasiswa-mahasiswi UMN untuk turut berpartisipasi. Hingga pendaftaran ditutup pada Rabu (25/9), jumlah peserta dari UMN telah mencapai 50 orang termasuk anggota Obscura sendiri. “Semoga mereka semakin berani untuk menunjukkan karya-karya mereka dan lebih berminat dengan fotografi. Siapa tau ada beberapa pemenang dari 50 anak itu,” ungkap Hanan Cinthya, Wakil Ketua Obscura. 

Meskipun penyelenggaranya adalah Canon tapi tidak diharuskan menggunakan kamera Canon, bisa kamera apapun kecuali kamera handphone.  Selamat berlomba dan have fun! (*)



PT Lippo Karawaci Tbk Tandatangani MoU dengan Universitas Multimedia Nusantara

September 26, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


“Kita melihat lulusan UMN itu bagus sehingga kita memutuskan untuk kerjasama dengan UMN baik dalam penyediaan tempat magang maupun lapangan pekerjaan,” jelas Bapak Jahja, HR & Talent Development Manager Lippo Karawaci



Perusahaan yang bergerak di bidang usaha properti, rumah sakit, sekolah, mall dan hotel ini telah menjadikan UMN sebagai mitra kerjasama di bidang ketenagakerjaan dengan anggapan bahwa UMN merupakan salah satu universitas di Indonesia yang diyakini memiliki mahasiswa-mahasiswi dengan kualifikasi  yang sesuai dengan kriteria PT Lippo Karawaci Tbk.  

“Saya lihat banyak anak UMN yang terserap ke dunia kerja, bahkan sebelum lulus pun sudah mulai bekerja. Ketika dunia kerja bisa menyerap lulusan dengan cepat, berarti kualitas dari lulusan mahasiswa itu bagus,” tutur Pak Jahja. 

Berangkat dari alasan itulah Lippo Karawaci membuka kesempatan bagi para pelajar UMN untuk dapat menjadi bagian dari company tersebut melalui program internship maupun sebagai karyawan, seperti yang dijelaskan oleh Pak Jahja. “Untuk saat ini, kami membuka magang untuk TI khususnya sistem informasi, HR Training & Development serta HR Branding. Sedangkan untuk bekerja, kami membutuhkan anak-anak dari jurusan TI cukup banyak. Setiap bisnis unit butuh tenaga programmer-programmer untuk diterjunkan menjadi tim di sana. Begitupula dengan jurusan akuntansi, kami juga perlu banyak.” 

Pengesahan kerjasama dilakukan dengan penandatanganan MoU oleh Pak Jahja sebagai wakil dari Lippo Karawaci dan Prof. Dr. Muliawati G. Siswanto mewakili UMN pada Rabu (25/9) di Gedung Rektorat Lantai 9 UMN. 

Hingga saat ini, sudah ada satu lulusan UMN yang bekerja di sana dan mendapatkan penilaian yang baik dari user. “So far cukup satisfied, semoga ke depannya banyak lulusan UMN yang bisa join dengan kami dan bekerja bersama lulusan universitas lainnya,” kata Pak Jahja. 

Bagi kamu yang berminat untuk magang atau bekerja di PT Lippo Karawaci Tbk, mereka akan hadir dalam Career Day UMN pada 2-3 Oktober 2013 di Function Hall.(*) 


UMN Alpha Raih Juara Pertama di UI

September 24, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Tim ICT UMN berhasil berdiri sebagai pemenang pertama dalam CompFest UI 2013 dengan menyisihkan ratusan peserta lainnya dari berbagai universitas. Ini membuktikan bahwa mereka telah berhasil menjadi calon-calon programmer handal masa depan.




Sumbangan prestasi bagi almamater kali ini berasal dari mahasiswa prodi ICT. Tim ALPHA UMN yang terdiri dari Archie Pusaka, Ekajaya Harsono dan Kevin Purwito (jurusan TI angkatan 2010) berhasil meraih juara pertama Senior Competitive Programming di ajang CompFest  Universitas Indonesia 2013. Ini merupakan programming contest tingkat nasional di mana mereka ditugaskan untuk membuat program berdasarkan problem yang diberikan saat lomba.

Persiapan telah dilakukan dengan mantap baik latihan maupun perancangan strategi. “Kita cari tau dulu, strategi tim-tim yang sudah terbiasa ikut perlombaan. Kita ingin tau bagaimana mereka bisa mempersiapkan supaya mereka bisa menang. Ternyata mereka membagi peran dalam kompetisi. Kita mencoba strategi itu, ternyata dengan fokus pada bidang masing-masing, kita tidak perlu menghafalkan seluruh materi, jadi beban kita lebih ringan,” jelas Archie. Ia pun mengatakan bahwa mereka tidak sempat ‘liburan’ di semester pendek demi mendalami bidang dan memasukkan semua algo yang mereka ketahui ke dalam cheatsheet yang berperan penting ketika lomba.

Menurut Archie, ketika menghadapi kompetitor pun harus tetap tenang dan tidak bertindak gegabah. Justru dengan tindakan seperti itu kompetitor dapat terkecoh. “Kita kejar perolehan poin, biar mereka panik dan akhirnya justru mereka yang berbuat kesalahan. Ada satu strategi yang dulu dimiliki tim Saklar Lhompat dari UI yaitu mengerjakan soal yang sulit di awal pertandingan. Hal ini bisa membuat kompetitor terjebak karena mengira soal itu mudah. Akibatnya waktu mereka habis untuk memecahkan soal sulit tersebut. Tanpa sengaja kami berhasil melakukannya dan kompetitor gagal mengerjakan soal.”

Sebelum berlaga di final pun sebenarnya mereka sudah meraih peringkat yang sangat memuaskan pada babak penyisihan tanggal 24-25 Agustus yakni menduduki posisi pertama dari 209 tim. Kemudian, Archie, Eka dan Kevin bertarung lagi melawan 19 finalis pada 21-22 September yang lalu. Perlombaan dilakukan secara non-stop dan tertutup dari pukul 9 pagi hingga 4 sore. Dengan ‘mengisolasikan’ para peserta dapat membuat mereka lebih berkonsentrasi.

Kerja keras mereka terbayarkan dengan hasil yang diumumkan di Balairung UI sekitar pukul 7 malam. Tim UMN ALPHA mengungguli UI (juara 2) dan ITB (juara 3). Dengan tercapainya prestasi ini, timbul harapan tersendiri dari para anggota UMN ALPHA.

“Saya harap UMN bisa mengadakan kompetisi terbuka semacam ini untuk mahasiswanya, agar skill dari tiap mahasiswa UMN akan jauh lebih baik dari sebelumnya,” kata Eka Harsono. Harapan serupa juga diungkapkan oleh Archie. “Semoga UMN sebagai kampus ICT bisa unjuk gigi dalam kompetisi semacam ini. Kalau bisa juga disediakan pelatih karena selama ini kami hanya sharing saja dalam grup supaya bisa mencetak tim yang lebih hebat lagi dan bisa juara di kompetisi internasional.” (*)


Semarak Panggung UMN Night

September 19, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Mengambil tema There’s More to Life, UMN Night kembali meramaikan Broadway Stage Summarecon Mall Serpong 2 dengan aksi-aksi mahasiswa-mahasiswi UMN dan tentunya semifinalis Miss UMN 2013.




UMN Night pertama di Tahun Ajaran 2013/2014 ini dimulai pukul 7 malam dengan menampilkan DJ Bilga dan DJ Gladiator, disusul oleh Ultima Sonora yang membawakan lagu ‘Aku Melangkah Lagi.’ Seusai menyanyikan lagu pertama, beberapa anggota Ultima Sonora meninggalkan panggung dan menyisakan kwartet untuk melantunkan ‘I Believe in You’ milik Il Divo dan Celine Dion.

Ternyata pengisi acara bukan hanya dari UMN saja, tetapi ada juga yang berasal dari bangku SMA. Band SMA Ora Et Labora BSD turut menyumbangkan 3 lagu untuk menghibur penonton yang memadati area Broadway Stage. Tampak di antara para penonton, 23 semifinalis Miss UMN 2013. Gadis-gadis cantik tersebut duduk di kursi-kursi terdepan dengan menggunakan busana maxi dress. Malam itu juga akan ditentukan 20 orang yang berhasil masuk ke babak final.

Video “Journey to 20” diputar sebagai pengantar menuju pengumuman 10 finalis pertama. Satu per satu nama dibacakan oleh MC, dan mereka disampirkan nomor finalis oleh R.A. Gabriella Imelda Wiseso, ketua panitia Miss UMN 2013. Sepuluh gadis tersebut ialah Daisy Claraviani (PR 2012), Jessica Putri Leona (PR 2011), Emily Karim (PR 2011), Skolastika Lupitawina (DG 2012), Oesella (DG 2011), Martha Novira (DG 2011), Alexandra Michelle Mirabel (PR 2011), Christy Mahawi (PR 2011), Sella Putri Arby (Animasi 2012), Marcella Astrid (SK 2011).

Acara dilanjutkan dengan penampilan Marvelous Voice dari UMN yang membuat penonton terpukau dengan lagu-lagu beriringan keyboard dan gitar. Kemudian, 13 semifinalis yang tersisa kembali dibuat ‘harap harap cemas’ karena segera diumumkan 10 finalis terakhir. Dan posisi  tersebut diberikan pada Jessica Kurniawan (Akuntansi 2011), Gloria Putri (PR 2011), Caroline Natasha (DG 2011), Clara Alverina (Jurnalistik 2011), Svaradiva (Jurnalistik 2012), Sarah Devina (PR 2012), Maria Fandau (Akuntansi 2011), Steffi Aprilda (Akuntansi 2011), Danshellia (DG 2011) dan Vicky Sandri (DG 2012). 

Kedua puluh finalis ini akan menjalani karantina dengan pembekalan mengenai public speaking, blogging, technopreneurship, dan catwalking. Mereka dipersiapkan untuk tampil memukau di Malam Penganugerahan Miss UMN 2013 pada 9 Oktober mendatang. Pemenang akan ditentukan melalui voting SMS yang mulai dibuka pada Senin, 23 September 2013.

Serunya acara tak berhenti sampai di situ. Masih ada pengumuman pemenang UMN Hoodie yang diundi secara acak. Hadiah-hadiah yang diberikan sangat menarik, yakni ipod shuffle untuk 2 orang, iphone 4 untuk 1 orang dan tiket liburan ke Bali untuk 2 orang. Dan tibalah saat di mana Rupin’s Project, DJ Bilga dan DJ Gladiator menjadi performer penutup. Berakhirlah UMN Night Kamis (19/9) malam, nantikan UMN Night yang selanjutnya.  (*)


Studi Banding Telkom University ke Universitas Multimedia Nusantara

September 19, 2013 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service


Jurusan DKV Universitas asal Bandung ini mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih dekat kampus UMN pada Kamis (19/9). 


Sebagai pembuka dari kunjungan studi banding, mahasiswa-mahasiswi DKV Telkom University dikumpulkan di Student Lounge untuk diberikan materi mengenai “Desain Komunikasi Visual dan Teknologi Informasi” oleh Bapak Desi Dwi Kristanto, Dekan Fakultas Seni dan Desain. Dijelaskan bagaimana perkembangan teknologi media, hingga munculny motion picture dan interactive media. 

Acara dilanjutkan dengan perkenalan HMF-SD dan presentasi oleh BEM Eksternal Maestro 2013 Telkom University. Mereka memperlihatkan seperti apa kampus mereka, fasilitas-fasilitas yang ada, jurusan serta acara-acara kampus. Dijelaskan bahwa DKV Telkom University memiliki dua konsentrasi yakni Technopreneurship dan Multimedia Marketing, di mana keduanya memadukan unsur ekonomi dan seni. Terakhir, dilakukan campus tour yang dipandu oleh para pengurus HMF-SD. Perjalanan campus tour berujung di Gallery DKV yang terletak di lantai 2 Gedung C Kampus UMN. 

Respon yang baik didapatkan dari peserta studi banding. “Kita bisa tau sistem pembelajaran di UMN dan kelebihan UMN. Yang menarik dari UMN ialah dari galerinya yang bagus serta fasilitas yang sangat mendukung untuk mahasiswa,” ungkap Gerry, mahasiswa DKV Telkom University angkatan 2011. (*)


Popular Post

Blogger templates

Blog Archive

Powered by Blogger.

- Copyright © Universitas Multimedia Nusantara Sistem Informasi -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -